Jumat, 25 September 2020

Extraordinary You

 

Berbicara mengenai tujuan yang ingin di capai setiap orang. Bukannya mengerikan. Halang rintang itu adalah hal biasa yang akan kita temui dalam sebuah perjuangan. Dan gagal adalah hal yang wajar. Tak semua yang kita rencanakan harus benar-benar berjalan.

Gagal? It's okay. Bukan masalah besar. Kita bisa mulai dari awal lagi. Dengan rencana yang tentunya sudah diperbaharui. Gagal sekali dunia tak akan pergi. Kan? Mengalami kegagalan bukan juga dosa besar? Tak salah kan?

Yang salah adalah belum sempat lagi mencoba sudah seolah mengerti hasilnya. Ada ungkapan, belum coba mana tahu. Kan?

Setidaknya coba saja. Jatuh lagi bangkit lagi. Seperti dulu waktu belajar berjalan pertama kali. Sulit. Iya. Itulah prosesnya. Semakin kau berusaha dan terus mencoba, kau akan semakin kuat.

Hanya saja, sudah begitu banyak cara kau coba namun hasilnya tetap sama, mungkin memang itu bukan passionmu? Kau istirahatlah dulu. Jangan terburu-buru. Kau yang paling tahu batasan-batasan yang mampu kau bawa di hidupmu. Tenangkan pikirmu dan buat rencana untuk mimpi-mimpimu yang lain.

Tapi jangan menyerah. Karena sesungguhnya kau telah kalah. Masih ada banyak pintu yang mau menampungmu. Atau sebenarnya kau yang terlalu pemilih? Apakah pantas di bilang serakah?

Aduh. Sudahlah. Ini hidupmu. Kau tahu betul apa yang kau lakukan. Baik atau buruknya, sudah kau pertimbangkan.

Ada pesan. Jangan menyerah hanya karena tidak lagi mudah. Jangan berhenti hanya karena kau tersakiti. Karena sesungguhnya, kemenangan sejati ada pada diri yang senantiasa memperbaiki diri.

And last! Teruslah berbuat baik walau sulit. Walau semua orang memandang rumit. Tetap berpedoman dengan kebaikan walau semua orang tidak demikian. Tetap pada jalan yang benar walau diberikan kesempatan pada jalan yang tidak benar. Hanya karena ingin cepat mencapai tujuan, jangan sampai kebaikan yang ada pada dirimu kau gadaikan. Paksakan untuk tetap mempunyai spirit. Bukan for profit tapi karena memang kau orang yang baik.

 

-yourlove-

Senin, 14 September 2020

Cara Terhindar Dari Rasa Ingin Menyerah

 Give up? Buat apa?

Setiap air yang menetes, dalam pengetahuan Tuhan. Setiap daun yang berguguran, dalam pengetahuan Tuhan.

Dia Maha Tahu. Semua ini, dalam jangkauannya-Nya. Sekecil apapun benda, Dia tahu. Semuanya. Termasuk perasaanmu.

Kau rasa senang, sedih, kecewa, putus asa, rasa ingin menyerah. Segala hal Dia tahu.

Dia tahu betapa besar usahamu untuk bangkit kembali setelah jatuh. Seberapa besar putus asa mu saat semua tak sesuai dengan rencanamu. Seberapa tertekan kamu dalam bekerja, seberapa lelahnya kamu dalam belajar, Dia tahu.

Kau sudah berjalan jauh. Sayang kan kalau berhenti di tengah? Mau mundur sia-sia, mau maju pun seolah percuma. Jadi bolehkah aku berkata, sudah terlambat untuk menyerah. Kau sudah sampai disini, kenapa dulu tak menyerah lebih dini?

Pernah bilang. Setiap bintang mempunyai orbitnya sendiri. Begitupun kamu. Ada jalannya sendiri.

Ingat dong tujuan awalmu apa sampai melakukan hal-hal ini? Ingat dong perjuangan mu sampai ke titik ini? (Eh, atau malah sudah mengakhiri sebelum memulai?)

Kalau lelah ya istirahat. Kalau capek silahkan berhenti sejenak.

Kita perlu mengisi ulang energi kita untuk perjalanan yang tidak lagi mudah. Tidak peduli seberapa lama kamu perlu mengisi energi, intinya kamu akan berjalan kembali. Tidak berhenti hingga apa yang menjadi tujuan awalmu itu terpenuhi.

Ingin ke rumah tetangga saja kadang tersandung kayu di jalan. Jatuh di selokan. Atau terpeleset air hujan. Kan? (Ada yang lain? Wkwkwk)

So kawan. Ingat tujuan awal.

Kalau menyerah emang buat apa? Usaha yang telah kamu lakukan selama ini buat apa? Sekedar coba-coba?

Kalian tahu bayi? Waktu belajar jalan ia pernah jatuh. Tahu bagaimana rasanya jatuh, tapi ia tetap mencoba lagi. Karena apa? Ia tahu bagaimana bahagianya meraih pencapaian yang besar berkat usahanya sendiri. Ia tahu bagaimana rasanya berdiri di puncak gunung yang tinggi, diatas kaki sendiri.

(Yuk muncak😂
)

Last : Ada banyak jalan menuju Roma.

YOU CAN DO IT!!

Senin, 07 September 2020

Kamu dan Bintang

 

"Kok aku nggak berkembang? (Berkembang? Emang kamu adonan kue? Hahaha) Selama hidup kok gini-gini aja sih? Udah capek padahal. Yang selama ini aku pelajari juga kaya nggak berguna. (Emang kamu pernah belajar? *plak! Iya iya, becanda sayang) Kerjaan juga. Capek banget. Nggak ada hasil yang aku inginkan. Dan sekarang, aku merasa salah jalan. Tidak ada yang berjalan lancar. Aku salah melangkah menentukan arah tujuan. Eh tunggu. Apakah aku punya tujuan?"

Stop! Jangan dilanjutkan. Buang pikiran-pikiran burukmu.

Hidup memang berat. Tidak ada yang mudah. Halangan dan rintangan akan selalu ada. Semua orang merasakannya. Cuma, ada yang berhasil melaluinya dengan sempurna dan ada yang sama sekali tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Ibaratnya nih, rintangan itu kayak sebuah tes. Kalau kita bisa menyelesaikannya kita akan naik level. Kalau tidak bagaimana? Ya benar. Kita akan terus mengulangnya sampai berhasil menyelesaikannya.

(Ngomong aja gampang! Someone said. Ya iyalah gampang, yang susah tuh dapetin kamu hihihi *plak!)

Jadi gini. Kamu tidak salah jalan. Kamu juga punya tujuan. Coba diingat-ingat apa tujuan sebenarnya yang ingin kamu capai. Sudah? Jadikan itu motivasi untuk terus memperbaiki. Pikirkan itu ketika sedang down. Lihat kebelakang, sudah berapa banyak tes yang kamu selesaikan? Emang nggak sayang kamu sudah sampai pada level yang lebih tinggi sekarang eh tiba-tiba berhenti di tengah jalan? (Awas nanti ketabrak hehe)

Nggak merasa sia-sia kalau kamu give up begitu saja? Terus lelah kita dalam belajar apa gunanya? Kita belum sampai pada tujuan akhirkan? Dan lagi, kamu nggak bosan mengulang tes yang sama terus? Kamu nggak bisa mundur kebelakang. Dunia terus bergerak sayang. Katakanlah kamu belum lulus saat pagi hari namun boleh jadi siangnya. Atau sore atau malam. Bisa jadi lusa dan seterusnya. Kita hanya perlu menemukan cara baru untuk terus maju. Bukankah ada begitu banyak jalan untuk sampai ke Jakarta?

Gimana? Udah mulai mikir belum? Hihi

Kamu nggak tersesat kok. Hanya tidak mau percaya bahwa ini memang jalanmu. Ingat ya, yang mendapat halangan itu bukan kamu saja. Semua orang punya. Hanya saja masalahnya berbeda.

Oh iya hampir lupa. Sesekali cobalah lihat kebelakang (masa lalu) untuk mengetahui tempat mana saja yang pernah kamu singgahi. Halang rintang apa saja yang telah kamu lewati, agar kedepannya kamu tidak salah melangkah ke tempat berikutnya sehingga kebodohan yang sama tidak akan terulang kembali.

Nah untuk menutupnya, i will say something.

Kamu tahu bintang? Iya itu yang menggantung di langit. Seakan menggantung secara acak kan? Tapi tahu tidak sebenarnya masing-masing bintang mempunyai jalannya sendiri. Seperti juga dengan sistem tata surya kita. Mereka seakan menggantung secara acak. Tapi mereka sebenarnya tetap pada orbitnya. Kamu paham? Itu menggambarkanmu. Kamu merasa hidup tidak berguna, kehilangan arah, tanpa tujuan, tidak tahu kapan harus memulai perjalanan dan kapan kau harus mengakhirinya.

Bukankah sama? Setiap dari kita memiliki jalannya masing-masing. Jelas, setiap orang berbeda. Yang sama hanya setiap dari kita pasti akan menemukan jalan yang mungkin berlubang. Tapi tak apa. Bukan masalah besar. Sepele saja. Kamu hanya akan tetap berada pada jalanmu. Pada lintasanmu. Pada orbitmu. Tahu kenapa? Karena kamulah bintang itu. Ya, it's you. So sekarang jangan berpikir bahwa kamu tersesat. Kamu hanya belum begitu yakin bahwa yang kamu lalui saat ini adalah jalanmu. Mulai sekarang harus belajar yakin ya? Kita berusaha bersama.

 

-yourlove-

Ini Bukan Aku

 "Terlalu mudah kagumi terang. Coba, kalau berani kenali gelapnya" Itu adalah salah satu tulisan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Be...