Jumat, 18 April 2025

Dari Miliaran Manusia Kamu Di Mana?



Alo! Masih aku :) Dari miliaran manusia kamu di mana?? xixi safe and sound as usual.

Sebenarnya tulisan ini udah disimpen lama, cuma belum ke unggah aja. Belakangan tidak menemukan apa-apa, sedikit bosan? mungkin. Aku masih membaca, yang itu belum selesai. Tapi agaknya hilang feel? Ingin ditemukan... ayo jalan lagi mwehehehe

Jadi ya udah malam ahad ini, telah aku putuskan sepertinya yang ini cukup! but ofc, menerima kritik dan saran. Ini jadi semacam resume tentang apa yang telah aku pelajari sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa besok aku akan berubah pikiran (emot sungkem) yuk mulai

Merevisi Generasi
Aku teringat suatu quote dari Sayyidn Ali "Didiklah anak-anak sesuai zamannya, bukan zamanmu wahai orang tua karena ia akan hidup di zamannya bukan zaman mu"

Udah jadi gitu. Eh belum :) nah makanya pentingnya belajar seumur hidup. Mau muda mau tua, belajar sepanjang hayat itu wajib. Baik mari kita katakan, bahwa masing-masing dari kita, masing-masing anak dengan pasti akan membawa gen orang tua. Sedikit banyak perilaku, tingkah laku anak akan sama dengan orang tuanya. Tapi apa itu masalah? Tentu saja tidak. Kita semua tahu setiap orang punya sisi baik dan buruk. Cuma kita mau ambil yang mana itu sepenuhnya hak kita. Sama halnya dengan gen orang tua itu, ada sifat baik yang diturunkan, ada juga sifat buruk yang diturunkan. Sekarang terserah bagaimana kita mengambil tindakan, dengan sadar dan banyak pertimbangan untuk orang-orang yang normal pasti hanya akan mengambil yang baik dan tinggalkan yang buruk. Katakanlah misal orang rumah kalau marah suka garang banget, atau bahkan silent treatment, lalu kita ikutan kek gitu, terus apa bedanya kita sama mereka? Katanya ambil yang baik tinggalkan yang buruk? Kan? Berarti kalau masih seperti itu sebaiknya kita pahami lebih lanjut tentang merevisi generasi itu. Sepemahaman aku dari tadi pagi sesi dengan temen-temen yang keren, sampai sore hari ini, yang aku tangkep kaya gini sih tentang merevisi generasi.

Merevisi generasi yaitu suatu usaha kita untuk memperbaiki segala hal yang kurang baik atau benar pada generasi sebelumnya atau pada zamannya. Sebagai contoh orang tua sendiri. Semua anak paham bahwa semua orang tua pastilah akan mendidik anak-anaknya dengan didikan yang terbaik. Tapi terkadang apa yang dirasa mereka sudah pas, tapi bagi si anak belum tentu begitu. Jadi boleh menyalahkan orang tua? Oh tidak bisa! XD mereka bukannya salah, tapi dengan pengalaman mereka yang begitu banyak, pada saat itu hal ini tuh cocok di mereka. Tapi tak banyak juga yang ingat bahwa zaman sekarang itu berbeda dengan zaman dulu, jadi disitulah timbul miskonsepsi antara individu satu dan lainnya. Keduanya tidak salah, memang zamannya aja yang berubah.

Lalu sebaiknya sikap seperti apa yang perlu kita terapkan? Kalau kata ku seperti sebelumnya. Belajar sepanjang hayat, ikuti perkembangan zaman. Perbanyak literasi :) segala hal di update deh kalau perlu :D intinya kita harus terus membuka diri pada perkembangan zaman saja. Tau ruang, tempat, dan empati jangan lupa. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara tepatnya merevisi generasi itu? Tentu saja di mulai dari diri sendiri. Ini nih ada 3 tahap merevisi generasi yang aku dapet tadi.
1. Self Revision. Apa itu? Kita menerima kritik. Mencari hal-hal buruk yang ada lalu digantikan dengan hal yang lebih baik. Mencari hal yang kurang benar, untuk dibenarkan.
2. Self Benchmark. Selanjutnya nih kita perlu pembanding untuk terus bertambah baik setiap hari. Dengan siapa tapi? Tentu saja diri sendiri! Liat apa yang terjadi di masa lalu sama kita sekarang. Apakah lebih baik atau jangan-jangan lebih buruk? Aduh gawat kalau begitu. Boleh juga tahu cari pembanding dari orang lain sebagai pembakar motivasi diri agar terus bertambah baik.
3. Yang terakhir ini self talk. Aku rasa semua orang pernah melakukannya sadar tidak sadar. Mengenali diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri tentang segala hal yang ada di dalam diri. Tujuan, harapan, cita-cita?

Mungkin itu dulu, sekian terimakasih atas ilmu yang bermanfaat itu, semoga kita dapat berkembang setiap hari, sedikit demi sedikit kita berubah baik. Fighting!

Setelah ku baca ulang rasanya agak gimana gitu ya, kurang dapet feelnya? tapi dulu di aku, itu ngena banget. Ngomong-ngomong ges, aku sedang dengerin OST nya AOT :)) aku mau nonton lagi tapi agaknya... tolong rekomendasiin tontonan yang sejenis ada? yang kaya AOT, sedih bet elah TT kasian Levi!

(eh bukannya tulisan di atas udah pernah ku unggah entah di mana? atau belum? lupa ih)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Aku

 "Terlalu mudah kagumi terang. Coba, kalau berani kenali gelapnya" Itu adalah salah satu tulisan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Be...