Guyssss! umm sebenernya kan aku rasa macam malas nak buat hal ini lagi. But rasanya ini adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan? Ah!
Absen sini siapa yang tidak punya masalah? Pasti setiap hal akan menyebabkan masalahnya sendiri. Setiap keputusan datang dengan konsekuensi. Tapi bukan itu yang akan aku sampaikan. Aku punya temen, super duper baik, cerdas, dan masih banyak yang lainya yang tidak bisa aku sebutkan. Ini yang aku dapat dari dia tentang problem solving itu sendiri. Dan just in case if you don't trust me :) ini beneran real dan ngaruh di aku sedikit banyak.
Dulu aku ada problem. Sekarang juga sih xixi, but okayy I'm good! nah makanya aku mau berbagi, barang kali ada seseorang di luar sana yang sedang dilanda kebingungan tentang pilihan-pilihan yang didapatkan, aku harap kalian tetap baik, tidak pusing lagi, dan bahkan segera menemukan jawaban terbaiknya. Jadi aku mulai dari sini.
Sebelum kita berfokus pada solusinya ini langkah-langkah yang harus diperhatikan terlebih dahulu (eh jadi teks prosedur AHAHA)
- Uraikan masalah
- Aware terhadap diri sendiri
- Buat rincian, buat skala prioritas, dan kemukakan alasannya
Baik yang pertama kenapa cara kita memandang masalah itu sendiri menjadi penting? Ibaratnya nih kalau kita salah membaca peta, bukannya sampai tujuan, yang ada malah semakin menambah masalah. Tambah bingung, tambah tidak tahu arah wkwk makanya masalah juga seperti itu. Baca masalahnya, petakan, tandai intinya, lalu simpulkan. Jadi aku bermasalah di bagian yang mana dari sekian banyak. Kalian harusnya, aku yakin kalian paham.
Selanjutnya kenapa kita perlu menyadari, dengan sadar, melihat diri sendiri? ya karena yang paling tahu juga diri sendiri bukannya orang lain, orang lain itu hanya memberi bantuan ya ges ya, makanya dengan melihat masalah diri sendiri lebih dalam, kita akan mampu buat memilah dan memilih mana hal-hal yang mendesak dan mana yang benar-benar bermasalah. Sadari betul dirimu, apa sih sebenarnya masalah mu?
Lanjutannya ya itu, nomor 3 sudah jelas dan itu poinnya sih. Nah habis itu coba tanyakan pertanyaan ini kepada diri sendiri (btw ini dia yang tanya ya, aku cuma menyampaikan ulang)
'itu tu hal yang kamu mau atau yang kamu butuhkan?'
Gimana bingung? (gapapa ges, namanya juga manusia heheh) jadi ges kebingungan tu muncul dari ketidaktahuan, nah ketidaktahuan ini berawal dari kurangnya informasi yang didapet (kata dia juga)
Bener apa bener saudara? jadi sampe sini apa yang harus dilakuin? betul! cari banyak informasi yang relevan! sedalam-dalamnya. Contoh kalo aku nih begini. Misal aku menjumpai dua pilihan yang sangat sulit. Rasanya dua-duanya penting tapi aku enggak bisa buat menggenggam keduanya sekaligus, nah yang aku lakuin adalah aku tulis kedua pilihan itu, aku cari semua plus minusnya dari masing-masing pilihan, bahkan sampai resikonya sekaligus. Lalu lagi-lagi, hal ini tu memang yang aku butuhkan atau inginkan? jadi perlu disadari juga terkait dengan hal-hal yang memang kamu butuhkan atau hanya sekedar keinginan (aku seharusnya bisa sih nulis lebih terkait keinginan dan kebutuhan itu sendiri, masalahnya obrolan atau diskusi kamu pun sampai sekarang belum bisa dilanjut lagi heuuu :())
Orang-orang merasa tertekan ketika diberikan pertanyaan tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui. Kenapa bisa demikian? ya karena rasa tertekan itu muncul sebab enggak tahu jawabannya. Coba kalau tahu pasti beda cerita kan?
Udah sih aku baru dapet itu. Bagiku, hal di atas beneran membantu meringankan masalahnya. Mungkin tidak dengan segera menemukan solusi tapi dengan masalah menjadi ringan bukankah itu juga sebuah pencapain? setidaknya kita lebih mantab dengan langkah apa yang harus diambil kedepannya :)
Last nih sebagai bonus (kalo udah ada lanjutannya aku share lagi deh xixixi) aku kasih tahu kata-kata mutiara dari orangnya langsung!
'kita tidak bisa ngatur komentar orang lain tapi yang kita bisa kendaliin ya diri kita sendiri'
'masalah tentu bakal terus berdatangan, tapi jika kita salah dalam memberikan sikap atas masalah tersebut, malah bakal jadi lebih parah masalahnya'
Fighting!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar