"Terlalu mudah kagumi terang. Coba, kalau berani kenali gelapnya"
Itu adalah salah satu tulisan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda. Kira-kira isi tulisan ini apa ya? Ada yang bisa nebak? Tapi sebelumnya aku mau menyapa! Terlepas dijawab atau tidaknya, direspon atau tidaknya, pokoknya harus bersikap ramah xixixi jadi teman ku yang baik, ganteng, cantik, manis, lemah lembut, soft spoken, rupawan, haii semuaa XD masih aku lagi!
Mari kita lanjutkan. Katanya setiap orang mengenakan topeng. Bukan cuma satu tapi banyak sekali. Kalian setuju kalau kita sebenarnya punya banyak muka? Tapi aku berpikir mungkin ada benarnya. Kita bertemu banyak orang dengan beragam keunikan masing-masing. Perlu menyesuaikan diri atau barangkali adaptasi? Atau seperti ini, kita tidak bisa membicarakan semua hal dengan semua orang? Ada yang namanya temen main, temen belajar, temen kerja, temen level 1, temen level 2, temen tapi demen. Eh?! AHAHA pokoknya kita menyesuaikan kan? Atau setidaknya aku seperti itu.
Bahkan termasuk respon, emosi, ekspresi untuk setiap orang itu berbeda. Nah itu lah topengnya. Sampai sini paham? Yah terserah aku tetap mau lanjutin AHAHA jadi teman.. begini, kita itu seperti bulan. Kadang terasa penuh namun juga sebaliknya. Ada bagian sisi yang tak nampak. Katanya bulan, kita melewati fase. Ada sisi gelap di sana. Sesuatu yang mungkin ingin kita tutupi dari orang lain. Tak bisa disangkal bahwa setiap kita ingin terlihat baik. Tapi itulah nobody is perfect. Well.. seperti itu.
Kita adalah apa yang kita makan, apa yang kita baca, apa yang kita lihat, apa yang kita dengarkan, apa yang kita lakukan. Semua hal, termasuk saat kita sendirian. Sendirian. Tidak ada siapa-siapa yang melihat, hanya kita dan Tuhan kita. Kita punya pilihan dan kita punya waktu. Apa yang kamu lakukan saat senggang? Kalian kepikiran enggak? Bahwa mungkin sebenarnya diri kita yang asli adalah saat sendiri? Baca buku di dalam kamar hanya ditemani dengan segelas susu coklat yang hangat, menonton apapun di tengah malam hanya ditemani sepi, solat dhuha saat orang-orang sibuk dengan dunianya, solat malam yang bahkan bulan pun tidak hadir di sana. Atau makanan dan minuman yang dibeli untuk diri sendiri. Mungkin rasanya, jika dilihat dari sudut pandang ini, apa yang kita lakukan dengan orang-prang di dalamnya, rasanya hanya pencitraan semata?
Tapi mungkin tidak masalah! Itu tetap diri kita. Kita hanya satu tapi termasuk banyak hal. Iykyk xixixi ah baik dan buruk! Orang-orang akan terkesan dengan apa yang kita tampilkan di luar. Sisi terangnya saja. Lalu bagaimana dengan sisi gelapnya? Kita ingin bersembunyi, dari hal-hal buruk yang kita lakukan sendiri. Tidak ingin orang tahu. Katanya bisa malu. Maksudku tetap letakkan kesempatan untuk orang berbuat salah, bukan karena kita sempurna melainkan karena kita hanya manusia. Salah dan lupa itulah kita. Tapi buat apa semua itu? Mengurangi rasa kecewa tentu saja XD tidak boleh berekspetasi lebih terhadap seseorang, sesempurna apapun seseorang terlihat tetap punya titik cela, makanya "coba kalau berani kenali gelapnya" tapi bukannya malah baik? Kita bisa tahu mana orang-orang yang menerima kita sepenuhnya dan apa adanya? Kan indah? Waaah sangat mengharukan WKWKWK
Yah apapun sudah dulu, babai!