Kamis, 14 Agustus 2025

Ini Bukan Aku

 "Terlalu mudah kagumi terang. Coba, kalau berani kenali gelapnya"

Itu adalah salah satu tulisan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda. Kira-kira isi tulisan ini apa ya? Ada yang bisa nebak? Tapi sebelumnya aku mau menyapa! Terlepas dijawab atau tidaknya, direspon atau tidaknya, pokoknya harus bersikap ramah xixixi jadi teman ku yang baik, ganteng, cantik, manis, lemah lembut, soft spoken, rupawan, haii semuaa XD masih aku lagi!

Mari kita lanjutkan. Katanya setiap orang mengenakan topeng. Bukan cuma satu tapi banyak sekali. Kalian setuju kalau kita sebenarnya punya banyak muka? Tapi aku berpikir mungkin ada benarnya. Kita bertemu banyak orang dengan beragam keunikan masing-masing. Perlu menyesuaikan diri atau barangkali adaptasi? Atau seperti ini, kita tidak bisa membicarakan semua hal dengan semua orang? Ada yang namanya temen main, temen belajar, temen kerja, temen level 1, temen level 2, temen tapi demen. Eh?! AHAHA pokoknya kita menyesuaikan kan? Atau setidaknya aku seperti itu.

Bahkan termasuk respon, emosi, ekspresi untuk setiap orang itu berbeda. Nah itu lah topengnya. Sampai sini paham? Yah terserah aku tetap mau lanjutin AHAHA  jadi teman.. begini, kita itu seperti bulan. Kadang terasa penuh namun juga sebaliknya. Ada bagian sisi yang tak nampak. Katanya bulan, kita melewati fase. Ada sisi gelap di sana. Sesuatu yang mungkin ingin kita tutupi dari orang lain. Tak bisa disangkal bahwa setiap kita ingin terlihat baik. Tapi itulah nobody is perfect. Well.. seperti itu.

Kita adalah apa yang kita makan, apa yang kita baca, apa yang kita lihat, apa yang kita dengarkan, apa yang kita lakukan. Semua hal, termasuk saat kita sendirian. Sendirian. Tidak ada siapa-siapa yang melihat, hanya kita dan Tuhan kita. Kita punya pilihan dan kita punya waktu. Apa yang kamu lakukan saat senggang? Kalian kepikiran enggak? Bahwa mungkin sebenarnya diri kita yang asli adalah saat sendiri? Baca buku di dalam kamar hanya ditemani dengan segelas susu coklat yang hangat, menonton apapun di tengah malam hanya ditemani sepi, solat dhuha saat orang-orang sibuk dengan dunianya, solat malam yang bahkan bulan pun tidak hadir di sana. Atau makanan dan minuman yang dibeli untuk diri sendiri. Mungkin rasanya, jika dilihat dari sudut pandang ini, apa yang kita lakukan dengan orang-prang di dalamnya, rasanya hanya pencitraan semata?

Tapi mungkin tidak masalah! Itu tetap diri kita. Kita hanya satu tapi termasuk banyak hal. Iykyk xixixi  ah baik dan buruk! Orang-orang akan terkesan dengan apa yang kita tampilkan di luar. Sisi terangnya saja. Lalu bagaimana dengan sisi gelapnya? Kita ingin bersembunyi, dari hal-hal buruk yang kita lakukan sendiri. Tidak ingin orang tahu. Katanya bisa malu. Maksudku tetap letakkan kesempatan untuk orang berbuat salah, bukan karena kita sempurna melainkan karena kita hanya manusia. Salah dan lupa itulah kita. Tapi buat apa semua itu? Mengurangi rasa kecewa tentu saja XD tidak boleh berekspetasi lebih terhadap seseorang, sesempurna apapun seseorang terlihat tetap punya titik cela, makanya "coba kalau berani kenali gelapnya" tapi bukannya malah baik? Kita bisa tahu mana orang-orang yang menerima kita sepenuhnya dan apa adanya? Kan indah? Waaah sangat mengharukan WKWKWK

Yah apapun sudah dulu, babai!

Kamis, 31 Juli 2025

Ayo Jatuh Cinta!


Helloo pookie! (nah bunga buat mu!) Xixixi lama engga dikunjungi, aku masih mau menarik perhatian mu sekali lagi AHAHA assalamualaikum yall <3

Apa kabar? Tiba-tiba bulan Agustus ya gimana Juli nya? Berjalan lancar tidak? Apapun wish you all the best with or without me (?) Aku sudah lama enggak menulis (rasanya) kurang bacaan, kurang inspirasi, kurang ini, kurang itu. Tapi kalau dilaras lagi, sebenarnya banyak hal bisa aku tulis. Cuma mungkin emang pemalas? Ah enggak juga, aku lebih rajin kok sekarang (just in case if you want to know my condition) xixixi.

But! Belakangan aku menemukan sesuatu. Aku pikir aku… tidak bukan yang ini. Akan aku tulis hal lain saja. Bukan tentangmu, tapi tentang kita semua. Aku rasa setiap orang pernah jatuh cinta. Cinta monyet, cinta pada pandangan pertama, cinta sejati, cinta abadi, atau bahkan cinta sepihak? Ups! Tapi apapun jatuh cinta itu menyenangkan. Kalau kamu nih, kalian tidak merasakan kesenangan di dalamnya, barangkali itu bukan cinta. Sebab cinta itu apa adanya, terlepas hadir atau tidaknya, bersama atau tidaknya, hati kita tetap akan menjadi hangat (iyuhhhhh).

Sebenarnya apa yang ingin aku sampaikan hanyalah bahwa kita seharusnya memanfaatkan perasaan menggebu-gebu itu untuk bertambah baik. Setiap waktu. Hari ke hari. Bulan ke bulan. Tahun ke tahun. Bukankah kita cenderung mempercantik diri luar dan dalam untuk menarik perhatian seseorang? Misal saja nih, orang yang kalian suka itu cinta banget sama buku. Kamu jadi sering juga baca buku, misal enggak dapet orangnya at least jadi tambah wawasan dan ilmu kan? Lagi, missal kamu menyukai orang yang suka lari, suka olahraga, kamu pastinya juga akan mengusahakan hal yang sama kan? Aku pikir semua orang ingin memantaskan diri. Kalaupun lagi-lagi tidak bisa memiliki, setidaknya kita lagi-lagi bertambah baik. Jadi sehat, segar dan bugar. Kan? Mungkin memang pada akhirnya terluka tapi kita akan tetap menjadi baik. Dewasa memang seperti itu. Kita belajar dari rasa sakit. Time heals.

Jadi kata ku, ayo sukai banyak orang AHAHA ambil hal-hal positifnya saja, tinggalkan yang negatif. Kita harus punya motif buat hidup lebih baik, bahagia, cantik, semangat, dan energik. Setuju kah kalian? Tapi perlu diingat ygy bahwa apapun itu jangan berharap kepada manusia. Bersenang-senang saja. Mungkin barangkali kita bukan suka, cinta dengan orangnya, tapi dengan ekspetasi kita tentang orang itu sendiri.

Aku tidak ingin kita terluka. Katanya, kamu terluka karena kamu sendiri yang mengizinkannya. Aduh sebenarnya kalian paham dengan yang aku ingin sampaikan? Soalnya aku agak kesulitan huwaaa. Jangan terluka, jika sesuatu terasa salah sejak awal, tutup saja jendelanya rapat-rapat. Jangan iziznkan angin besar itu memporak-porandakan kamarmu. Meskipun pemandangan di luar sana begitu indah, tutup saja. Jangan biarkan hatimu berantakan okay? Kalian sadar enggak sih orang yang bahagia itu tambah cantik, ganteng, rupawan, seolah sinarnya terpancar keluar? Bahkan bahagia itu menular (hanya untuk orang-orang normal wkwk eh bisa nih jadi bahan tulisan selanjutnya? keknya seru (?))

Ini ada kata-kata dalam satu buku yang segera telah menjadi favorit ku sejak hari itu. Di dalamnya tertulis gini. "Senang jadi milik banyak raga soal sedih tak perlu dibagi rata" -kamu terlalu banyak bercanda (ini judul bukanya kalau-kalau ada diantara kalian yang mau beli atau baca juga) 

Babai, jumpa lagi kapan-kapan ya, doakan saja orang-orang itu. Salah satu bentuk cinta yang nyata adalah doa. Orang-orang baik!

Senin, 30 Juni 2025

You Have Time!

Gusy! Belakangan aku tidak ke mana-mana rasanya benar-benar bosan. Kalian pernah juga pasti, ya kan? Rasanya satu-satunya hal yang aku miliki hanyalah waktu! 24 jam sehari bergelut dengan aktivitas yang itu-itu saja, tak usah dijelaskan kalian tentunya tahu hal-hal semacam itu. Dulu banget aku sering nulis ini itu salah satunya tentang bagaimana seseorang menemukan tujuan mereka. Dengan bangga akan aku ceritakan kepada dunia apa yang telah aku putuskan untuk aku kerjakan sepanjang aku hidup nanti! Yeayyyy!

Dari sini, untuk orang-orang yang masih mencari tujuan hidup kalian, meski lama, meski banyak orang tidak suka, meski pada akhirnya biasa saja, tidak apa. Perspektif orang tentunya berbeda but percaya, aku, kamu, kita layak untuk apa yang sedang diusahakan!

Baru-baru ini aku beneran terpikirkan sesuatu. Aku mencoba banyak hal, ini itu, berganti-ganti. Ingin itu ingin ini banyak sekali tapi belum ada yang benar-benar memuaskan diriku. Lama sekali. Sampai saatnya aku tiba dititik itu. Akhirnya aku punya sesuatu untuk dilakukan! Kalian tahu ternyata selama ini, setelah kemana-mana, bertemu banyak orang, belajar ini itu, hal yang benar-benar aku sangat sukai adalah memberikan dampak! Bukannya keren bisa memberikan pengaruh kepada orang? AHAHAHA seru banget!

Maksudku teman-teman yang kusayangi jauh lebih dari yang kalian tahu (cielah xixi tapi ini beneran ges) setiap ciptaan ada tujuannya. Itu pasti. Bahkan hal-hal yang menurut kita tidak ada gunanya tetap memiliki peran fungsi masing-masing. Kita juga seperti itu hidup di dunia. Aku kira saat ini sampai kita masih hidup, berarti tujuan kita belum selesai. Iya enggak ges? Coba dipikir aja ya, kita dimatikan karena sudah tidak berguna? Maksudku adalah tujuan kita sudah tercapai, saatnya pulang :) ah tidak tahu aku hanya merasa seperti itu. Ada saran kritik dan masukan sangat dipersilahkan!

Nah selanjutnya adalah ini. Hal yang perlu banget ada disetiap masing-masing diri. Utamanya untuk mereka yang masih meraba-raba arah hidupnya, yang bingung arahnya kemana, yang bahkan tidak mempunyai peta di hidupnya. Hidup sekedar hidup? Aku rasa sayang sekali... intinya di bawah ini ygy (based on my experience)

Yang pertama adalah tetap bergerak. Lakukan banyak hal. Sekedar belajar masak, jogging, atau bahkan sesimpel membaca buku. Meski bukan saat itu juga, aku yakin pasti ada manfaatnya. Intinya jangan menganggur sih AHAHA lakukan apapun, coba aja, perkara gagal, bosan, enggak cocok, pada akhirnya kita akan menemukan ganti ya tidak? Nah selanjutnya adalah banyak-banyak berpikir! Tapi jangan over thinking juga yaa tahu kapan harus berhenti dan memulai lagi. Kalau perlu kalian tulis tuh hal-hal yang kalian pikirkan. Buat jurnal, baca berulang. Nah kalau sudah, coba deh menulis hal yang lebih lagi. Kalau dalam buku yang baru-baru ini aku baca yang judulnya The 7 Habits of Highly Effective People, katanya penting untuk mengetahui, menuliskan misi pribadi. Apa itu misi pribadi? misi pribadi adalah karakter, tindakan, konstribusi, bahkan pencapaian, yang ingin ada dalam diri kita, sebagai dasar untuk menjadi dan melakukan sesuatu. Contoh, bisa banget kalian menulis, harapan, keinginan, yang bahkan tidak bisa didengar orang lain. Boleh juga aturan kepada diri sendiri seperti, tulus dalam segala hal, pertahankan rasa humor, dan lainnya terserah kalian. Sebab masing-masing kita unik! (kalau mau tahu lebih dalam baca bukunya langsung deh atau sini aku pinjemin!)

Lanjut! Ini enggak kalah penting juga. Banyakin ngobrol sama orang-orang! Terlihat sepele tapi untuk orang yang berpikir atau mau berpikir hal ini berguna banget. Kan setiap kita unik? Termasuk cara pikir dan bersikapnya juga tau. Akan bagus banget dapat pov baru tentang sesuatu. Semakin banyak yang kita tahu semakin besar peluang kita juga untuk 'menemukan' sesuatu.

Aduh gimana bilanginnya, umm aku kehabisan kata gusy! apa cukup sampai sini saja? Maksud aku nulis ini tuh cuma mau bilang bahwa kita masih punya waktu! Terus bergerak bahkan untul hal-hal kecil. Siapa tahu keinginan sejati kita muncul pada saat-saat tak terduga. Saat melakukan sesuatu yang bukan kita sama sekali? Nah senangnya setelah kita tahu apa tujuan akhir kita, mau lakukan hal apapun, mau belajar apapun, mau kerja di bidang apapun, hal itu tidak akan berpengaruh. Kita bisa lewat jalan mana saja yang bisa mengarahkan kita pada tujuan akhir kita. Asik banget kan?! Mana jadi tidak bosan sebab banyak hal bisa dilakukan! Happy!! (semoga aku tidak berubah pikiran lagi wkwk, tapi fix sih ini!)

Dah babai! Terimakasih sebab baca tahu... jumpa lagi lain waktu. 

 

Rabu, 07 Mei 2025

Problem Solving With You


Guyssss! umm sebenernya kan aku rasa macam malas nak buat hal ini lagi. But rasanya ini adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan? Ah!

Absen sini siapa yang tidak punya masalah? Pasti setiap hal akan menyebabkan masalahnya sendiri. Setiap keputusan datang dengan konsekuensi. Tapi bukan itu yang akan aku sampaikan. Aku punya temen, super duper baik, cerdas, dan masih banyak yang lainya yang tidak bisa aku sebutkan. Ini yang aku dapat dari dia tentang problem solving itu sendiri. Dan just in case if you don't trust me :) ini beneran real dan ngaruh di aku sedikit banyak.

Dulu aku ada problem. Sekarang juga sih xixi, but okayy I'm good! nah makanya aku mau berbagi, barang kali ada seseorang di luar sana yang sedang dilanda kebingungan tentang pilihan-pilihan yang didapatkan, aku harap kalian tetap baik, tidak pusing lagi, dan bahkan segera menemukan jawaban terbaiknya. Jadi aku mulai dari sini.

Sebelum kita berfokus pada solusinya ini langkah-langkah yang harus diperhatikan terlebih dahulu (eh jadi teks prosedur AHAHA)

  1. Uraikan masalah
  2. Aware terhadap diri sendiri
  3. Buat rincian, buat skala prioritas, dan kemukakan alasannya

Baik yang pertama kenapa cara kita memandang masalah itu sendiri menjadi penting? Ibaratnya nih kalau kita salah membaca peta, bukannya sampai tujuan, yang ada malah semakin menambah masalah. Tambah bingung, tambah tidak tahu arah wkwk makanya masalah juga seperti itu. Baca masalahnya, petakan, tandai intinya, lalu simpulkan. Jadi aku bermasalah di bagian yang mana dari sekian banyak. Kalian harusnya, aku yakin kalian paham.

Selanjutnya kenapa kita perlu menyadari, dengan sadar, melihat diri sendiri? ya karena yang paling tahu juga diri sendiri bukannya orang lain, orang lain itu hanya memberi bantuan ya ges ya, makanya dengan melihat masalah diri sendiri lebih dalam, kita akan mampu buat memilah dan memilih mana hal-hal yang mendesak dan mana yang benar-benar bermasalah. Sadari betul dirimu, apa sih sebenarnya masalah mu?

Lanjutannya ya itu, nomor 3 sudah jelas dan itu poinnya sih. Nah habis itu coba tanyakan pertanyaan ini kepada diri sendiri (btw ini dia yang tanya ya, aku cuma menyampaikan ulang)

'itu tu hal yang kamu mau atau yang kamu butuhkan?'

Gimana bingung? (gapapa ges, namanya juga manusia heheh) jadi ges kebingungan tu muncul dari ketidaktahuan, nah ketidaktahuan ini berawal dari kurangnya informasi yang didapet (kata dia juga)

Bener apa bener saudara? jadi sampe sini apa yang harus dilakuin? betul! cari banyak informasi yang relevan! sedalam-dalamnya. Contoh kalo aku nih begini. Misal aku menjumpai dua pilihan yang sangat sulit. Rasanya dua-duanya penting tapi aku enggak bisa buat menggenggam keduanya sekaligus, nah yang aku lakuin adalah aku tulis kedua pilihan itu, aku cari semua plus minusnya dari masing-masing pilihan, bahkan sampai resikonya sekaligus. Lalu lagi-lagi, hal ini tu memang yang aku butuhkan atau inginkan? jadi perlu disadari juga terkait dengan hal-hal yang memang kamu butuhkan atau hanya sekedar keinginan (aku seharusnya bisa sih nulis lebih terkait keinginan dan kebutuhan itu sendiri, masalahnya obrolan atau diskusi kamu pun sampai sekarang belum bisa dilanjut lagi heuuu :())

Orang-orang merasa tertekan ketika diberikan pertanyaan tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui. Kenapa bisa demikian? ya karena rasa tertekan itu muncul sebab enggak tahu jawabannya. Coba kalau tahu pasti beda cerita kan?

Udah sih aku baru dapet itu. Bagiku, hal di atas beneran membantu meringankan masalahnya. Mungkin tidak dengan segera menemukan solusi tapi dengan masalah menjadi ringan bukankah itu juga sebuah pencapain? setidaknya kita lebih mantab dengan langkah apa yang harus diambil kedepannya :)

Last nih sebagai bonus (kalo udah ada lanjutannya aku share lagi deh xixixi) aku kasih tahu kata-kata mutiara dari orangnya langsung!

'kita tidak bisa ngatur komentar orang lain tapi yang kita bisa kendaliin ya diri kita sendiri'

'masalah tentu bakal terus berdatangan, tapi jika kita salah dalam memberikan sikap atas masalah tersebut, malah bakal jadi lebih parah masalahnya'

Fighting!

 

Sabtu, 03 Mei 2025

Ini Terpaksa! (Tidak Jadi)

Sementara, masih ada waktu luang aku mau tetap menulis apa yang aku pikirkan, yang aku rasakan, yang aku pelajari. Huh! Sebenarnya guys aku beneran enggak tahu apa yang harus aku tulis saat ini, jadi go with the flow? idk! aku nyimpen rekaman hal yang mungkin akan berguna buat kita semua tapi durasinya 2 jam lebih! kek oh tidak telingaku! terlalu lama kan? yang setuju harus komen xixi.

Jadi halo! aku masih sehat, bugar, baik, cantik juga hehehe :)) berapa minggu enggak update sih? (ih sok banget dah!) langsung aja ah, karena aku terpaksa nulis ini! keburu lupa! hal yang dapat diusahakan manusia. Kita semua berusaha. Cuma mungkin orang lain tidak melihatnya. Kita semua mencoba. Cuma orang lain tidak melihatnya. 'Alah kamu mah kurang usaha aja' like heloo... kesel kan kalo dibilang kek gitu (kok tahu?) iya soalnya kadang aku korban, kadang pelaku AHAHA maaf ya temen-temen aku hehe. Tapi nyatanya kita memang tidak dapat melihat diri sendiri. Kata orang Jawa tuh 'metani' artinya mencari (cmiiw) biasanya dulu yang punya kutu rambut pasti sering di 'petani' bacanya petani bukan petani eh. Duh, harap-harap orang lain akan paham. Nah maksut metani itu sendiri tuh mencari kutu, kutu kan hama makanya perlu di basmi, caranya dengan minta tolong sama orang lain buat mencarikan lalu kita basmi. Kita kan enggak bisa metani diri sendiri? sama tahu kaya kekurangan diri, sulit banget menemukannya kan? tapi kalau lihat di orang lain kek ada aja kurangnya wkwk. Nah begitulah. Boleh jadi orang lain itu memang melihat bahwa kita tidak atau kurang berusaha. Kadang kan ya, aku sendiri, kita barangkali terlalu takut untuk jujur kepada diri sendiri. Kek seolah kita hanya tidak mau disalahkan. Itulah gusy kan namanya pov berbeda-beda.

Tapi kadang memang ada hal-hal yang diluar kontrol kita. Mau seberusaha apa pun kalau belom jodoh mau gimana? Makanya menjadi berat, cepat sedih, muram, gampang menyerah, itu karena kita merasa bisa melakukan apa-apa sendiri, padahal ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Usaha kita itu hanya bagian dari salah satunya. Astaga aku teh bingung banget heuu, enggak ke konsep samsek. Tapi aku paksa.

Fine kita katakan, 'aku beneran udah lakuin segalanya tapi kok gada hasil sama sekali?' wait wait wait (sebenernya soal ini aku baru aja belajar hehe, yang lebih paham boleh sharing ya ges ya) gimana ya aku agak sulit menyusun katanya. Look, kalo dipikir ulang, sebenarnya kita memberikan batasan kepada diri sendiri. See, batasku cuma segini makanya aku merasa kek memberikan usaha yang udah maksimal. Hasil? Kadang kidding emang. Tapi kan yang mau aku tanyakan bahwa manusia, sebenernya tidak punya batasan? atau memang harus menembus batasan itu sendiri? Mungkin agak kontra dengan kalimat bahwa manusia punya kemampuan yang terbatas? atau ada hal-hal yang memang memerlukan batas dan ada pula yan benar-benar tanpa batas (aku beneran nanya itu ges, dengan nada lembut dan penuh keingintahuan heheh) tapi kan kalo soal usaha, aku pikir gini ya, orang yang punya motivasi kuat, arah tujuan jelas, dia tidak akan menyerah (salah satu faktor aja sih) rasanya dia tidak membatasi usahanya sendiri? sebelum bener-bener achieve maksudnya) tapi kan kita manusia juga? ada saat-saat di mana rasanya beneran udah lelah dan lakukan yang terbaik but ada hal yang lebih besar yang berhak atas itu. Maksudku Tuhan kita semua. Takdir itu nyata. Tapi tolong bedakan antara pasrah dan berserah (tidak, konteksnya bukan ini) jadi lagi-lagi, syukur itu beneran perlu, perlu diadakan :0 belajar cukup, ada hal-hal yang emang bukan urusan kit. Bukan milik kita, bukan hak kita.

Last but not least, ikhtiar semaksimalnya, tawakal itu harus. Tapi syukur masih tetap di atasnya?

cmiiw :) bai-bai, jumpa lagi! oh aku ada link nih, saja nak orang tahu wkwk, new skill unlocked (?) dih AHAHAHA

http://shopee.co.id/zinurius'sthingshere 







 

 

Jumat, 18 April 2025

Dari Miliaran Manusia Kamu Di Mana?



Alo! Masih aku :) Dari miliaran manusia kamu di mana?? xixi safe and sound as usual.

Sebenarnya tulisan ini udah disimpen lama, cuma belum ke unggah aja. Belakangan tidak menemukan apa-apa, sedikit bosan? mungkin. Aku masih membaca, yang itu belum selesai. Tapi agaknya hilang feel? Ingin ditemukan... ayo jalan lagi mwehehehe

Jadi ya udah malam ahad ini, telah aku putuskan sepertinya yang ini cukup! but ofc, menerima kritik dan saran. Ini jadi semacam resume tentang apa yang telah aku pelajari sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa besok aku akan berubah pikiran (emot sungkem) yuk mulai

Merevisi Generasi
Aku teringat suatu quote dari Sayyidn Ali "Didiklah anak-anak sesuai zamannya, bukan zamanmu wahai orang tua karena ia akan hidup di zamannya bukan zaman mu"

Udah jadi gitu. Eh belum :) nah makanya pentingnya belajar seumur hidup. Mau muda mau tua, belajar sepanjang hayat itu wajib. Baik mari kita katakan, bahwa masing-masing dari kita, masing-masing anak dengan pasti akan membawa gen orang tua. Sedikit banyak perilaku, tingkah laku anak akan sama dengan orang tuanya. Tapi apa itu masalah? Tentu saja tidak. Kita semua tahu setiap orang punya sisi baik dan buruk. Cuma kita mau ambil yang mana itu sepenuhnya hak kita. Sama halnya dengan gen orang tua itu, ada sifat baik yang diturunkan, ada juga sifat buruk yang diturunkan. Sekarang terserah bagaimana kita mengambil tindakan, dengan sadar dan banyak pertimbangan untuk orang-orang yang normal pasti hanya akan mengambil yang baik dan tinggalkan yang buruk. Katakanlah misal orang rumah kalau marah suka garang banget, atau bahkan silent treatment, lalu kita ikutan kek gitu, terus apa bedanya kita sama mereka? Katanya ambil yang baik tinggalkan yang buruk? Kan? Berarti kalau masih seperti itu sebaiknya kita pahami lebih lanjut tentang merevisi generasi itu. Sepemahaman aku dari tadi pagi sesi dengan temen-temen yang keren, sampai sore hari ini, yang aku tangkep kaya gini sih tentang merevisi generasi.

Merevisi generasi yaitu suatu usaha kita untuk memperbaiki segala hal yang kurang baik atau benar pada generasi sebelumnya atau pada zamannya. Sebagai contoh orang tua sendiri. Semua anak paham bahwa semua orang tua pastilah akan mendidik anak-anaknya dengan didikan yang terbaik. Tapi terkadang apa yang dirasa mereka sudah pas, tapi bagi si anak belum tentu begitu. Jadi boleh menyalahkan orang tua? Oh tidak bisa! XD mereka bukannya salah, tapi dengan pengalaman mereka yang begitu banyak, pada saat itu hal ini tuh cocok di mereka. Tapi tak banyak juga yang ingat bahwa zaman sekarang itu berbeda dengan zaman dulu, jadi disitulah timbul miskonsepsi antara individu satu dan lainnya. Keduanya tidak salah, memang zamannya aja yang berubah.

Lalu sebaiknya sikap seperti apa yang perlu kita terapkan? Kalau kata ku seperti sebelumnya. Belajar sepanjang hayat, ikuti perkembangan zaman. Perbanyak literasi :) segala hal di update deh kalau perlu :D intinya kita harus terus membuka diri pada perkembangan zaman saja. Tau ruang, tempat, dan empati jangan lupa. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara tepatnya merevisi generasi itu? Tentu saja di mulai dari diri sendiri. Ini nih ada 3 tahap merevisi generasi yang aku dapet tadi.
1. Self Revision. Apa itu? Kita menerima kritik. Mencari hal-hal buruk yang ada lalu digantikan dengan hal yang lebih baik. Mencari hal yang kurang benar, untuk dibenarkan.
2. Self Benchmark. Selanjutnya nih kita perlu pembanding untuk terus bertambah baik setiap hari. Dengan siapa tapi? Tentu saja diri sendiri! Liat apa yang terjadi di masa lalu sama kita sekarang. Apakah lebih baik atau jangan-jangan lebih buruk? Aduh gawat kalau begitu. Boleh juga tahu cari pembanding dari orang lain sebagai pembakar motivasi diri agar terus bertambah baik.
3. Yang terakhir ini self talk. Aku rasa semua orang pernah melakukannya sadar tidak sadar. Mengenali diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri tentang segala hal yang ada di dalam diri. Tujuan, harapan, cita-cita?

Mungkin itu dulu, sekian terimakasih atas ilmu yang bermanfaat itu, semoga kita dapat berkembang setiap hari, sedikit demi sedikit kita berubah baik. Fighting!

Setelah ku baca ulang rasanya agak gimana gitu ya, kurang dapet feelnya? tapi dulu di aku, itu ngena banget. Ngomong-ngomong ges, aku sedang dengerin OST nya AOT :)) aku mau nonton lagi tapi agaknya... tolong rekomendasiin tontonan yang sejenis ada? yang kaya AOT, sedih bet elah TT kasian Levi!

(eh bukannya tulisan di atas udah pernah ku unggah entah di mana? atau belum? lupa ih)


Bidaah, Walid, Pohon Tanpa Buah


Hai...

Harusnya sih aku mau cerita tentang buku itu ya, tapi sebab satu dan lain hal aku akan menyimpannya sendiri. Bahkan mungkin orang-orang sudah lupa. Jadi aku pikir usahlah share tulisan ini? Tapi nyatanya feeling useless itu tetap ada. Jadi bagaimanapun tetap akan aku usahakan. Mungkin tulisan ini tidak akan aku sampaikan, dan ketika kalian menemukannya aku turut senang, lagi-lagi membaca. Hei iya aku, kita masih hidup. Atau mm misal nih dengan sengaja seseorang stalking akun aku?? AHAHAA mulai-mulai. Dah ayo kita lanjutin.

Aku habis nonton Walid tahu xixi, so far so good tapi tetap bijak dalam memilih tontonan. Menurutku pribadi series itu cukup beresiko buat sebagian yang lain. Ingat, ambil baiknya tinggalkan yang buruk. Jadi seperti ini, pernah dalam satu episode yang aku merasa kek terngiang-ngiang banget. Pas bagian Hambali dan Baiduri ofc <3 katanya pohon tidak berbuah. But tunggu dulu gusy, apa-apa yang kalian dengar, lihat, baca, jangan ditelan mentah-mentah. Coba di masak dulu...

Maksudnya adalah, kemanfaatan kita terhadap sekitar. Udah belajar ini itu, tumbuh subur, terlihat gagah tapi tidak berbuah. Memang rasanya wah, tapi kenyataanya orang lain tidak mendapatkan manfaatnya. Mungkin benar manfaat hanya milik diri sendiri, tapi untuk sekitar rasanya tidak membantu atau berkontribusi sama sekali? Boleh jadi terlalu rindangnya daun, menutup mata pohon itu sendiri untuk melihat dunia luar. Rasanya sudah cukup baik? Tapi kan itu perasaan sendiri? jujur banget ini mah aku bingung juga merangkai kata-katanya xixi, tidak adalah seseorang membantu ku huhu TT dah langsung ulti ah. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. Kek siapa sih yang enggak tahu? fine katakanlah (ih bingung ih nulisnya huwaa) kita ada bekal, segala hal yang sudah didapat dalam hidup, bukankah mubazir jika hanya disimpan untuk diri sendiri? mm manakah yang lebih baik antara menjadikan diri sendiri bertumbuh setiap hari, merasa diri paling mengerti, sehingga terlihat orang lain hanya bodoh atau dengan hal yang baru sedikit tetapi membantu orang lain mendapatkan apa yang sudah kita ada sebelumnya? (kek sebentar malam ini aku beneran tidak ada ide, pikiran, aku hanya mau menulis. Kalau aku boleh saranin tonton yuk podcastnya Raymond sama Ustad Felix :)) beneran membantu meningkatkan taraf berpikir) aku sedang bingung gusy maap banget ini mah, dari Walid sampe kemana-mana wkwk.

Tinggalkan sesuatu sebelum mati. Dari buah itu tadi gusy, kan bisa dari bijinya tumbuh bibit baru? Aku kangen masuk kelas, belajar bersama temen-temen kecilku lagi :)) sharing... belajar... saling bermanfaat. Nah! berhubung waktunya tidak pas lagi, hanya dengan ini aku bisa berbicara. Bukannya mau jadi influencer juga, tapi kan bisa dicoba? lagian siapa orang aku cuma manusia biasa... itu ah aku sudah cape :)) kalian istirahat ya, oh sebagai penutup aku kasih kata-katanya Ustad Felix yang ini 'sesuatu itu cuma bisa diapresiasi kalau orang yang kita kasih itu ngerti nilainya itu' aku prefer ngobrol langsung, but wanna be my partner?? ngetik juga capee ngobrol aja ngobrol, ngobrol juga enak :))

Assalamualaikum XD

(ternyata beneran tidak jelas AHAHA)

Sabtu, 05 April 2025

Becanda Juga Boleh!


Becanda juga boleh!

Aku kayaknya malam ini mau cerita aja deh, seperti biasa tapi lebih santai saja? jadi hai guys baru kemarin aku update feed ig tentang rezeki. Isinya seperti ini.

Aku pernah dengar dan baca buku bahwa ketika Allah menutup satu pintu rezeki, pintu yang lain akan dibuka. Misal pas kita masih dalam kandungan kita makan lewat plasenta, nah setelah lahir digantikan dengan asi, habis itu setelah 2 tahun atau bahkan sebelum itu kita sudah mulai mencoba makanan yang lain... mpasi... dan lain setelahnya. Kan? Semua sudah diatur, ditakar, tidak akan tertukar. Rezeki pun tidak hanya datang dari satu tempat. Kenapa takut miskin sedangkan Tuhan kita Maha Kaya? Bahkan burung dalam sangkar pun kenyang juga. Apa yang dikhawatirkan? Pastinya tetap berprasangka baik. Give and take? Jadi 'ora kudu kowe' maksud? AHAHAHHA maap lama tidak menulis jadi mungkin tidak jelas (emang yang dulu-dulu jelas?!) Itu enggak tahu sih, yang sudah pasti jelas adalah perasaanku padanya (dih alay) udah pokoknya mah gitu, pengingat diri sendiri sih, selagi masih hidup jatah rezeki itu tetap ada.

Tadi banget, seseorang membalas story WA ku sebelumnya, isinya gini 'THR' aku beneran becanda, ku kirim lah nomor ku terus ku kasih caption 'itu bang shopee pay, 50k gapapa wes' (emote ketawa WKWK) dan tahu-tahu nya acc dong! Kek apasih ya Allah gampang banget! Coba bayangin aja, aku yang minta sambil becanda alias tidak serius aja Allah kasih, apalagi kalau serius... lebih mungkin di kasih lebih sih... jadi minta aja deh sekecil butuh garam. Ibu temen aku selalu ngingetin buat selalu tergantung kepada Allah. Ketergantungan kita harus besar sekali. Apa-apa harus libatin Allah. Coba kek gini deh, misalkan saja kita nih bergantung kepada ayah kita yang sama-sama manusia aja bisa bikin nyaman, tenang, tentram, nah ini langsung pada sumbernya ges! langsung pusat tahu! bukannya seharusnya lebih nyaman, tenang, tenram? dan pastinya lebih dari itu kan? Ingat ges Allah tergantung prasangka hambaNya! titik. Aku yakin enggak cuma aku doang tapi semua dari kita pernah mengalaminya. Tidak hanya satu dua, dan lebih banyak lagi kan? hayo ngaku xixixi. Kita semua pasti udah tahu semakin banyak syukur kita, semakin banyak pula yang akan diberikan. Sedikit apapun itu, syukuri saja dulu... eh udah bersyukur belum kalian hari ini? alhamdulillah...

Besok atau minggu depan aku bisa CO buku incaranku dari dulu nih. Kalian mau tahu tidak bukunya apa? (bilang iya plis hehe) aku spill kalo dah punya ya... ingin sekali belajar! bertambah baik setiap hari. Eh malah jadi kayak jurnal harian? tapi tak apalah, orang-orang mudah lupa, gas aja kata aku mah! ihh tidak sabar aaaah!

Aku pengen banget kasih tahu kalian orang-orang baik itu... tapi saking banyaknya kayanya aku bahkan tidak mampu menulis semuanya? tapi aku beneran ingin dunia tahu atas kebaikan yang telah mereka lakukan huhuhu sedih kalo inget (eh?) ada tidak seseorang yang terlintas dipikiranmu setelah membaca ini? ya sudah ayo doakan saja, doa adalah bentuk cinta yang paling nyata <3 segini cukup enggak ya? sebenernya aku tidak ada ide sama sekali tentang hal apa yang ingin aku ceritakan hari ini? ku pikir minggu ini belum ada episode baru, tapi akhirnya dapet nemu sesuatu karena hal di atas itu^^

Aku mau konsisten, ayo banyak mengobrol!

Babai all, see you next week? insyaAllah. Eh fleksibel aja ya, tapi tetap aku usahakan kok.

(aku pengen tambahin gambar tahu di sini, tapi besok aja kali ya? belum aku pilah-pilah lagi ih. Oh kalian masih di sini?)

Sabtu, 01 Maret 2025

Pentingnya Adab dalam Hidup Kita


ADAB ILMU


Adab katanya. Perlakukanlah orang sebagaimana kalian ingin diperlakukan. Kataku seperti itu. Pertama menjadi manusia, memanusiakan diri sendiri terlebih dulu sebelum orang lain. Adab terhadap diri sendiri adalah bentuk cinta paling nyata kepada penciptaNya. Bagaimana mungkin seseorang akan beradap kepada orang lain ketika dia tidak beradap kepada diri sendiri? Sesimpel jangan merugikan diri sendiri (apa lagi orang lain, jangan ya dek ya 👀) jadi apa sih adab kepada diri sendiri itu? Yang pasti menghargai, menghormati diri sendiri, sesuai ruang, waktu, dengan penuh menggunakan empati. Kita hidup harus punya motivasi (lagi-lagi kesini wkwk (/_;)/~~ ) sesimpel hiduplah sekarang sebagaimana kamu ingin hidup di masa depan. Mudah? Mungkin. Sulit? Tentu saja! Jadi bagaimana caranya? Begini, sepemahamanku yang dikit banget, menghargai waktu, memanfaatkan umur, tidak membuang bahkan menyiakan waktu, kurangi hal-hal yang tidak bermanfaat, belajar setiap hari, bertumbuh lebih banyak, pokoknya yang membuat diri berkembang deh. Nah kalau kita malakukan hal yang kebalikan berarti tidak beradap kepada diri sendiri? Silahkan boleh simpulkan sendiri xixi.

Lagi. Bahwa coba lebih lebar membuka mata. Amati sekitar, cari sudut pandang baru. Di hidup yang xuma sekali masa ia menyakiti diri sendiri? Di hidup yang hanya sekali masa iya tidak menebar manfaat barang sebiji sawi? Di hidup yang hanya sekali, masa iya harus terus begini-begini? Jadi cintai diri sendiri. Perlakukanlah dirimu selayak-layaknya. Sebaik-baiknya.

Nah selanjutnya adap terhadap hal-hal disekitar. Khususnya dengan orang-orang yang kita temui setiap hari. Keluarga, teman, rekan kerja, pasangan dan yang lainnya. Perlakukanlah orang sebagaimana kalian ingin diperlakukan. Aku teringat sebuah kisah dari seorang imam dan penderita kusta. Suatu ketika seorang ulama bernama Mansur yang sedang berpuasa berjalan menuju masjid. Tiba-tiba penderita kusta menawarinya untuk makan bersama. Dengan hati lapang ulama itu bersedia meski makanan yang dimakan berasal dari sisa makanan di tempat sampah. Singkat cerita sang penderita kusta bertanya 'kenapa anda mau makan bersama kami. Apakah anda tidak takut? Sebelumnya para imam tidak ingin bergabung' lalu kata ulama itu 'kebanyakan dari mereka mungkin sedang berpuasa' sang penderita kusta bertanya lagi pada ulama itu. 'Kenapa anda tidak berpuasa juga sebelum ramadhan? Bukankah anda orang yang religius? Apakah tidak takut dengan Allah?' Pertanyaan itu terus berlanjut hingga sang ulama menjawab 'tentu saja aku mencintai Allah, dan aku senang makan bersama kalian' setelah makan sang ulama melanjutkan pergi ke masjid. Dalam doanya dia berkata 'terimakasih ya Allah untuk kesempatan melayanimu, semoga Engkau menerima puasaku hari ini' mendengar doa itu beberapa ulama lain berkomentar, menganggap Mansur munafik karena melihat dia makan sebelumnha bersama penderita kusta. Mansur menjawab 'aku mungkin telah membatalkan puasaku, tapi aku tidak menyakiti hati seseorang. Katakanlah padaku apa yang akan lebih mudah Allah maafkan: membatalkan puasa karena cinta atau hati yang kita sakiti karena mementingkan diri sendiri?'

Itulah kira-kira. Apalagi dalam setiap aspek kita harusnya belajar setiap hari. Berguru dengan siapapun. Maka sangat penting untuk bersikap rendah hati, menjadi gelas kosong, kepada guru-guru kita. Patuh. Mana ada sih guru yang mau menyesatkan muridnya? Trust your mentor kan? Yang ada semua mentor, guru-guru kita ingin menjadikan kita manusia yang beradap, berdaya guna. Makanya kembali lagi kita harus tahu ruang dan empati. Semua orang bisa menjadi guru bagi kita. Masalahnya kita mau tidak merendahkan diri menjadi murid? Salah satu keberkahan ilmu adalah ridho dari seorang guru.

Lanjut~ di depan tadi disinggung masalah tujuan kan ya? Nah untuk menyelaraskannya itu kita harus mencari keterkaitan atau relevansi antara bayangan masa lalu, kejadian saat ini, dan gambaran masa depan.

Yang pertama, untuk bayangan masa lalu sendiri lebih kepada backgound kita sendiri. Berasal dari mana, punya bekal apa, kuasai bidangnya apa tidak. Hal-hal seperti itu.

Selanjutnya yang kedua adalah hal yang kita kerjakan saat ini. Seperti halnya, sekarang ini kamu sadar kamu ngapain? Sedang melakukan apa? Dan lagi-lagi tujuannya apa? Harusnya sih dengan bayangan masa lalu kita bisa mengira-ngira punya acuan harusnya aku kayak gini nggak sih? Lebih baik lagi dengan bekal yang yang didapat dari backgorund yang aku sebutkan sebelumnya harusnya nih sejalan. Kek sayang banget nggak sih sebanyak itu bekal kita saat belajar tapi pada eksekusinya malah tidak terpakai? Maksudku bukannya tidak terpakai tapi mungkin kurang relevan aja nggak sih?

Yang terakhir nih, gambaran masa depan. Orang bisa menyebutnya cita-cita. Siapa yang nggak punya cita-cita 👀🙏🏻 mereka hanya tidak berani jujur kepada diri sendiri. Semua orang pastinya punya. Lihat lagi kedepan, gambarkan di masa yang akan datang kita mau jadi diri seperti apa? Nah action nya itu saat ini nih, dengan bayangan masa lalu sebagai pengantaranya.

Maksdunya apa? Ketiganya harus relevan. Harus beneran fokus dengan apa yang dikerjakan. Kita bisa kok menjadi apapun yang kita inginkan. Asalkan itu tadi. Punya tujuan. Tetap relevan. Dan fokus!

Kenapa hal itu penting? Agar kita tidak mudah terbawa arus~ mengikuti perkembangan zaman juga penting, tapi tetap harus berpegang teguh dengan apa yang menjadi tujuan. Kita semua bisa kok, cuma mau atau tidak. Apakah cukup berani untuk mengambil semua itu? Lagi-lagi mengenal djri sendiri sangat penting. Lain kali mungkin akan aku tambahkan tentang self profiling pada tulisan ini. Atau bab yang lain.


Ikan lohan keselek selasih
Sekian terimakasih 🙏🏻🙏🏻

Sabtu, 15 Februari 2025

Ruang, Waktu, dan Empati Bagian Dua


 Hai^^ aku mulai lebih awal tahu xixi. Kalian baca tidak bagian sebelumnya? Bagi yang belum baca disarankan untuk membaca tulisan sebelumnya hehe. Lanjut aja ah.

Nah yang ketiga ada yang namanya kecerdasan ruang transaksional. Apa ya kira-kira? dari yang aku dapet ruang transaksional itu adalah cara kita mempertimbangkan suatu transaksi, mulai dari cara komunikasi, melayani sepenuh hati, negosiasi. Jujur bagian ini aku kurang bisa mendeskripsikan lebih dalam ges. Intinya saat kita sedang mengobrol atau berkomunikasi kita harus memberikan pelayanan yang terbaik. Itu aja sih. Yang lebih tahu bisa tulis di komen ya AHAHA.

Nah yang terakhir nih ada yang namanya kecerdasan komunal. Dalam hal ini berkaitan erat dengan andil kita dalam suatu komunitas atau kelompok utamanya untuk saling bergotong royong dengan rasa kekeluargaan.

Dari keempat itu sih secara garis besar kita diminta untuk dapat menempatkan diri pada tempatnya. Kan kecerdasan ruang sudah ya ges ya. Selanjutnya adalah kecerdasan waktu. Aku pengen tahu hal apa yang terlintas dipikiran kalian kalau denger kata waktu? Kalau aku sih 'menyia-nyiakan waktu' selama hidup hampir 24 tahun ini aku bahkan aku belum tahu apa yang benar-benar aku inginkan. Masih dalam perjalanan, sabar, kapan-kapan kalau aku udah tahu ayo ngobrol lagi! Aku juga berusaha kok.

Ruang waktu. Ruang waktu adalah dimana kita dapat menempatkan diri pada waktu dan situasi yang tepat. Kemampuan untuk memanajemen waktu sehingga tidak terbuang sia-sia. Dalam hal ini kita juga harus membuat skala prioritas. Mulai dari sesuatu yang penting dan mendesak. Selanjutnya sesuatu yang penting dan tidak mendesak. Yang ketiga yaitu sesuatu yang tidak penting dan mendesak. Dan yang paling terakhir adalah sesuatu yang tidak penting dan tidak mendesak. Bagaimana? sudah terbayang? seolah selama ini kita (aku deng) beneran membuang waktu. Padahal punya banyak waktu juga nikmat tapi sering kita abaikan. Aku baru tahu bahwa Allah paling tidak suka dengan orang yang menyia-nyiakan waktu. Hidup sekedar napas? apa-apaan coba? Kita sebenernya bisa lebih dari itu. Kita kan khalifah di bumi-Nya yang luas. Setiap yang diciptakan-Nya mempunyai tujuan dan tugas masing-masing, tapi dengan seenaknya kita mengabaikan itu, betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia tanpa dapat apa-apa? TT

Nah kalau kita masih seperti itu berarti kita belum dapat dikatakan sebagai manusia yang punya kecerdasan waktu. Mana mungkin kita mau hidup seperti ini terus kan? Makanya lawan rasa malas, buat hari seproduktif mungkin. Ngomong aja gampang sih, tapi realitanya? bener ges sulit kataku teh wkwk. Tapi kalau tidak di paksa mau imana lagi? Kita harus membiasakan diri kan? awalnya terpaksa lama-lama terbiasa. Misal nih yang paling simpel, buat jadwal harian. Buat to do list. Pokoknya ayo jadi manusia yang cerdas itu. Hidup yang hanya sekali, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan menyesal kemudian hari yaw. Kita usahan hidup yang bermakna itu. Semangat ges.

Ah sampai sini dulu deh lanjut besok. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan lagi. Ba bai, jumpa lagi secepatnya.

Jumat, 14 Februari 2025

Ruang, Waktu, dan Empati


Aku penasaran siapa yang baca tulisanku sebelumnya. Pasalnya aku tidak membagikannya kepada siapapun. Rasanya sedikit personal? Tapi aku senang sekali ada enam pengunjung karenanya AHAHAHA. Besok-besok kalau kalian lihat tolong berikan coment xixi (maksa dikit!) kalian baik kan? kamu juga aku harap akan selalu seperti itu! Lagi-lagi aku masih ingin menulis, membagikan perasaan ku, siapa tahu, siapa sangka seseorang tergerak hatinya eh? hehe.

Aku punya tempat baru buat belajar. Seolah semua yang aku inginkan berada disana. Aku sendiri juga baik tapi tolong sesekali tanya keadaanku sedikit saja wkwkw. Aku mau dan akan tetap ingin belajar. Jadi hari ini aku dapat hal lagi. Aku akan mengikatnya dengan tulisan. Semoga tidak lupa. Kalau lupa ya maaf namanya manusia tempat salah dan lupa. Jadi gini (kalian masih penasaran? aku juga sama, bagaimana ya disana?) namanya ruang, waktu, dan empati. Mari perlahan biar aku tulis satu persatu.

Ruang ya? Kira-kira yang terlintas dipikiran kalian itu apa? Ruang bukannya tempat? Sering tidak sadar kita hanya memperhatikan diri sendiri sehingga rasanya lupa di mana kita saat ini berpijak. Sebagai manusia yang diberikan kecerdasan oleh Allah alangkah lebih baik jika kita memanfaatkan itu dengan sebaik-baiknya. Dengan kecerdasan yang dititipkanNya diharapkan dapat membantu kita dalam dunia yang fana ini. Salah satu kecerdasan yang menurut pribadi itu penting adalah kecerdasan ruang. Apasih kecerdasan ruang itu? kalian pasti bisa menerka-nerka. Iyakan? Perlu diingat ya ges ya, aku hanya senang menulis dan menyimpan perasaanku di sini jadi bukan bermaksud untuk menggurui siapapun (aku tidak lagi punya seseorang seperti itu, pliss balik lah woi TT diskusi lagi sini WKWK) aku lanjutkan ya nanti keburu ngantuk.

Kecerdasan ruang menurutku adalah kita tahu bagaimana menempatkan diri di dalam suatu tempat. Rasanya tidak luwes kalau kita ketawa-ketiwi di pemakaman. Rasanya tidak etis saat kita makan di dalam kelas yang seharusnya buat belajar. Tidur juga gitu (hayo lho sapa yang dulu suka gitu pas belajar di sekolah hehe tandanya apa tuh xixi, canda ya ges ya serius amat sih) kan? rasanya aneh kita belajar di taman hiburan. Begituuu sayang, lebih dalam sepengetahuan aku saja, yang aku inget tadi pagi bahwa kecerdasan ruang itu dibagi menjadi empat.

Yang pertama ruang kultural. Seperti kita yang memasuki lingkungan baru, sekolah, kampus, workplace, rumah atau apapun kita tidak bisa untuk memaksakan budaya yang sebelumnya kita telah biasa akan hal itu untuk di masukkan ke tempat baru. Maaf agak kasar, istilahnya tahu diri lah. Kita ini tamu, bahkan sebelum kita bergabung budaya mereka sudah ada sejak dulu. Satunya hal yang mau tidak mau kita harus lakukan adalah adaptasi. Amati, rasai, ikuti, biasakan. Tentu saja hal yang baik saja. Itulah sebaiknya kita tahu tempat. Kita itu sebenarnya lagi di mana. Kenapa hal itu penting? Lagi-lagi sebagaimanusia kita harus berhubungan baik dengan sesamanya. Sebagai makhluk sosial kita suatu saat pasti akan memerlukan bantuan orang lain. Jadi bersikap baik lah, bangun hubungan yang baik.

Aduh aku sebenernya udah cape, mau tidur, udah setengah sembilan malem nih, apa aku lanjutin besok aja yaa? tapi nanggung banget tolong! tiga lagi aja kok. Deal ya teman? (plis jawab iya biar aku enggak kayak ngomong sendiri kek orang gila AHAHA)

Nah selanjutnya adalah kecerdasan ruang sosial. Bener ges! namanya juga sosial jadi tebakan kalian pasti bener! yup sosial masyarakat. Seperti tadi kita itu makhluk sosial (kecuali kalo kalian sebenernya titan wkwkw) hidup bermasyarakat harus mampu bersosialisasi. Menempatkan diri sebagai masyarakat umum. Membaur, tahu bagaimana harus bersikap dengan satu orang atau orang lain, dengan individu atau kelompok masyarakat tertentu. Aku beneran tidak kuat menulis lagi, jadi sisanya aku tulis besok deh. Selamat malam, gut nait, mimpi indah, balik lagi secepatnya... oh berdoa ya ges jangan lupa, doakan juga orang-orang yang terlintas dipikiranmu sebelum tidur. Doa yang baik tapi, sebab doa baik akan kembali kepada orang yang mendoakan.

Malam ini aku meminta orang-orang yang aku sayangi tidurnya nyenyak, bangun dalam keadaan bugar, harinya berjalan lancar... lalu pulang dengan suka cita^^

Ini Bukan Aku

 "Terlalu mudah kagumi terang. Coba, kalau berani kenali gelapnya" Itu adalah salah satu tulisan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Be...