Hai^^ aku mulai lebih awal tahu xixi. Kalian baca tidak bagian sebelumnya? Bagi yang belum baca disarankan untuk membaca tulisan sebelumnya hehe. Lanjut aja ah.
Nah yang ketiga ada yang namanya kecerdasan ruang transaksional. Apa ya kira-kira? dari yang aku dapet ruang transaksional itu adalah cara kita mempertimbangkan suatu transaksi, mulai dari cara komunikasi, melayani sepenuh hati, negosiasi. Jujur bagian ini aku kurang bisa mendeskripsikan lebih dalam ges. Intinya saat kita sedang mengobrol atau berkomunikasi kita harus memberikan pelayanan yang terbaik. Itu aja sih. Yang lebih tahu bisa tulis di komen ya AHAHA.
Nah yang terakhir nih ada yang namanya kecerdasan komunal. Dalam hal ini berkaitan erat dengan andil kita dalam suatu komunitas atau kelompok utamanya untuk saling bergotong royong dengan rasa kekeluargaan.
Dari keempat itu sih secara garis besar kita diminta untuk dapat menempatkan diri pada tempatnya. Kan kecerdasan ruang sudah ya ges ya. Selanjutnya adalah kecerdasan waktu. Aku pengen tahu hal apa yang terlintas dipikiran kalian kalau denger kata waktu? Kalau aku sih 'menyia-nyiakan waktu' selama hidup hampir 24 tahun ini aku bahkan aku belum tahu apa yang benar-benar aku inginkan. Masih dalam perjalanan, sabar, kapan-kapan kalau aku udah tahu ayo ngobrol lagi! Aku juga berusaha kok.
Ruang waktu. Ruang waktu adalah dimana kita dapat menempatkan diri pada waktu dan situasi yang tepat. Kemampuan untuk memanajemen waktu sehingga tidak terbuang sia-sia. Dalam hal ini kita juga harus membuat skala prioritas. Mulai dari sesuatu yang penting dan mendesak. Selanjutnya sesuatu yang penting dan tidak mendesak. Yang ketiga yaitu sesuatu yang tidak penting dan mendesak. Dan yang paling terakhir adalah sesuatu yang tidak penting dan tidak mendesak. Bagaimana? sudah terbayang? seolah selama ini kita (aku deng) beneran membuang waktu. Padahal punya banyak waktu juga nikmat tapi sering kita abaikan. Aku baru tahu bahwa Allah paling tidak suka dengan orang yang menyia-nyiakan waktu. Hidup sekedar napas? apa-apaan coba? Kita sebenernya bisa lebih dari itu. Kita kan khalifah di bumi-Nya yang luas. Setiap yang diciptakan-Nya mempunyai tujuan dan tugas masing-masing, tapi dengan seenaknya kita mengabaikan itu, betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia tanpa dapat apa-apa? TT
Nah kalau kita masih seperti itu berarti kita belum dapat dikatakan sebagai manusia yang punya kecerdasan waktu. Mana mungkin kita mau hidup seperti ini terus kan? Makanya lawan rasa malas, buat hari seproduktif mungkin. Ngomong aja gampang sih, tapi realitanya? bener ges sulit kataku teh wkwk. Tapi kalau tidak di paksa mau imana lagi? Kita harus membiasakan diri kan? awalnya terpaksa lama-lama terbiasa. Misal nih yang paling simpel, buat jadwal harian. Buat to do list. Pokoknya ayo jadi manusia yang cerdas itu. Hidup yang hanya sekali, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan menyesal kemudian hari yaw. Kita usahan hidup yang bermakna itu. Semangat ges.
Ah sampai sini dulu deh lanjut besok. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan lagi. Ba bai, jumpa lagi secepatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar